Untuk Naf
Source: Instagram @nafisaadin Hari itu hari Senin, aku baru saja duduk di kelas penjurusan di SMA-ku. Aku melihat satu bangku kosong di samping perempuan berkerudung putih. Semua orang tahu, aku adalah anak salah satu guru di sekolahku dan kurasa perempuan itu mengetahuinya. Ia tersenyum ke arahku, aku pun membalas senyumnya. Ia memperkenalkan dirinya bernama Naf. Di sela-sela pelajaran, aku liat ada tempat pensil yang isinya masih penuh dan banyak. Aku hanya mengeluarkannya untuk melihat isinya. Ada pensil, pulpen warna-warni, penghapus, dan sticky notes. Perempuan itu bilang, "ambil aja, kayaknya punya kakak kelas kita. Dia lupa." Aku hanya menggeleng. Naf pun langsung mengambilnya, "yaudah gue yang ambil ya." Terus aku tertawa melihat tingkahnya yang itu. Saat itu aku berpikir, sepertinya kita cocok jadi teman baik. *** Benar saja perkiraanku saat itu, aku dan Naf menjadi teman sebangku selama dua setengah tahun di bangku SMA. Kebetulan kami tidak pernah pisahkel