Review Film NKCTHI: Semua Orang Punya Ceritanya Masing-masing
sumber: IMDb |
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau yang disingkat dengan NKCTHI merupakan film adaptasi dari buku karya Marchella FP dengan judul yang sama. Saat mendengar bahwa buku tersebut akan difilm-kan, jujur saya agak bingung. Bagaimana bisa buku yang hanya berisi sajak-sajak dengan ilustrasi dapat dijadikan sebuah film. Bahkan sebelum film-nya rilis, ada serialnya yang dirilis di YouTube (hanya 3 episode) dan saya pun tidak menonton karena saya begitu menyepelekan jalan ceritanya. Lalu, saya membuka Twitter dan menyaksikan timeline saya yang mengatakan bahwa film NKCTHI ini adalah film yang bagus dan sayang bila dilewatkan. Kalau lihat tweets-nya Watchmen ID, sejujurnya saya jadi kepanggil untuk menontonnya. Dan ternyata, pilihan saya tidak salah karena film ini luar biasa. Bagaimana bisa? Mari simak review dari saya.
Sinopsis
sumber: IMDb |
Film NKCTHI besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini bercerita tentang Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara Aisha), dan Awan (Rachel Amanda) yang merupakan kakak beradik yang hidup dalam keluarga yang nampaknya bahagia. Namanya juga hidup, semua orang harus mengalami kegagalan, bukan? Si bungsu, Awan, harus menelan kegagalannya di awal kariernya. Kemudian, Awan bertemu dengan Kale (Ardhito Pramono) seorang cowok indie yang memberikan pengalaman hidup bagi Awan yang selalu berada di zona nyaman untuk tetap siap dengan segala hal yang patah, tumbuh, jatuh, bangun, hilang, dan ketakutan apa pun yang selalu muncul di kepala manusia. Karena pertemuannya dengan Kale, Awan pun terlihat sering cekcok dengan Ayahnya yang begitu protektif padanya. Awan pun akhirnya memberontak dan sejak saat itu ternyata trauma dalam keluarganya terbongkar satu per satu. Apa saja traumanya? Tonton saja, ya!
Semua punya cerita (Spoiler Alert!!!)
sumber: IMDb |
Dalam film NKCTHI ini kita akan disuguhkan alur cerita yang bisa dikatakan campuran karena penceritaannya kilas balik dan pada masa ini. Di awal cerita mungkin kita akan bingung, jadi Angkasa dan Aurora nggak jadi punya adek atau gimana?? Dalam adegan tersebut terlihat Ayah mereka menangis tersedu-sedu setelah sang Ibu melahirkan adik mereka dan kita langsung ditarik ke adegan di mana Awan bekerja sebagai arsitektur yang mana Awan adalah adik mereka. Oh berarti nggak meninggal adiknya.
sumber: IMDb |
Dari segi karakter, Awan juga digambarkan sebagai sosok adik yang dekat sekali dengan kakak laki-lakinya, Angkasa, karena Angkasa merupakan kakak pertama dan laki-laki sehingga wajib melindungi adik-adiknya. Awan pun selalu diantar-jemput oleh si Mas Angkasa atas suruhan Ayah mereka. Di film pun diceritakan mengapa sang Ayah begitu overprotected dengan Awan dengan cara menggunakan kilas balik. Kekhawatiran Ayahnya tentang Awan, membuat dirinya merasa terkekang dengan aturan-aturan Ayahnya. Awan merasa ruang geraknya jadi terbatas karena Ayahnya begitu mengatur dan mengarahkan kehidupannya sehingga Awan pun mencari cara untuk meruntuhkan tembok kekangan tersebut.
sumber: IMDb |
Sosok Mas Angkasa juga menjadi sosok yang menarik yang akan saya bahas karena saya juga punya kakak lelaki. Angkasa ini digambarkan sebagai kakak laki-laki yang selalu ada untuk adik-adiknya, terutama Awan. Angkasa dituntut Ayahnya untuk menjadi kakak yang harus bisa menjaga dan melindungi adik-adiknya dari segala bahaya. Oleh karena itu, sosok Angkasa digambarkan sebagai sosok yang selalu bisa diandalkan. Namun, di balik sosoknya yang terlihat kuat dan selalu diandalkan, Angkasa juga seorang manusia yang selalu lelah dengan bebannya sebagai kakak laki-laki. Sejujurnya, waktu lihat karakter Angkasa ini, saya super ngiri dengan Awan. Dia bisa mendapatkan sosok kakak laki-laki yang selalu ada buat dia. Jujur, saya merindukan sosok tersebut karena saya juga punya kakak laki-laki tapi dia tidak memiliki karakter seperti Angkasa. Tapi saya tanamkan kembali dalam diri saya bahwa setiap kakak laki-laki memiliki karakternya masing-masing yang mungkin sebenarnya kakak laki-laki saya punya caranya sendiri untuk menyayangi adik-adiknya :")
sumber: IMDb |
Lalu ada si anak tengah, Aurora. Sosok Aurora digambarkan sebagai anak tengah kebanyakan yang pendapatnya jarang didengar. Anak tengah itu selalu terkenal sebagai sosok yang tertutup karena biasanya orang tua akan begitu excited dengan kelahiran anak pertama, begitu menyayangi anak bungsu, dan bisa dikatakan anak tengah itu sebagai anak yang agak "terlantar". Kenapa saya bisa bicara seperti itu, karena saya juga anak tengah HAHAHA. Yap, sosok Aurora digambarkan sebagai sosok yang jarang mengutarakan pendapatnya, memendam sendiri kesedihannya, dan ternyata itu sangat berbahaya jika pendapatnya yang terpendam meledak keluar. Ada beberapa adegan Aurora yang membuat saya berpikir "Can related to me!" atau "Puk puk Aurora" dan itu rasanya begitu nyeri lho! Adegan karakter Aurora yang menjadi favorit saya.
sumber: IMDb |
Kemudian ada sosok Ayah yang diperankan oleh Donny Damara. Ayah ini digambarkan sebagai sosok Ayah yang overprotected dengan anak-anaknya, terutama si bungsu, Awan, karena ya ada beberapa adegan di masa lalu keluarga ini yang menggambarkan bahwa keluarga ini hampir kehilangan sosok Awan. Semua orang punya alasan dibalik rasa insecure-nya dan saya tahu itu. Tapi ternyata di akhir film kamu akan lihat bahwa sosok Ayah ini adalah sosok yang... aduh perlu nonton sendiri pokoknya biar tahu!
sumber: IMDb |
Sosok terakhir yang jarang diekspos tentang perasaannya adalah sosok Ibu, yang diperankan oleh Susan Bachtiar. Ibu dalam film NKCTHI digambarkan sebagai sosok yang selalu menerima perintah sang Ayah, tidak banyak bicara tentang perasaannya, dan selalu mendengar tapi tidak pernah bercerita. Padahal kalau dalam film ini, Ibu pun sosok yang bisa dikatakan sedih sendirian. Ya, kamu akan menemukannya semua kesedihan Ibu di akhir film deh. Pokoknya di akhir film semua orang akan speak up tentang perasaannya di dalam hatinya.
It feels like...
sumber: IMDb |
Entah mengapa, saya adalah sosok orang yang paling tidak bisa diberikan cerita tentang Ibu, Ayah, atau keluarga sekalian karena pasti akan menyentuh lubuk hati saya yang paling dalam. Waktu menonton film ini sempat ada beberapa adegan yang agak bikin saya bilang "drama banget sih" tapi adegan-adegan lainnya sukses menutupi hal tersebut dan bikin saya berkata, "Sumpah, mirip banget sama perasaan gue!!!" Ada beberapa adegan yang memang menguras emosi saya. Beberapa kali kacamata saya berembun karena terkena air mata yang tiba-tiba menetes begitu saja di pipi HAHAHA. Film ini sukses mencabik-cabik perasaan saya tentang drama keluarga. Jujur saja sih, saya lebih akan menangis dengan drama keluarga daripada drama percintaan karena menurut saya keluarga itu nomor satu, ini hanya menurut sudut pandang saya saja ya.
Para pemain benar-benar menyampaikan pesan mereka dengan baik dalam adegan-adegan yang benar-benar membuat penonton bersesegukan di bangku bioskop. Akting Rachel Amanda nggak usah diragukan lagi. Dulu sempat menjadi idola saya saat SD. Sheila Dara juga bisa banget menyampaikan pesan bahwa "Gue juga mau didengerin woy" dengan caranya sendiri. Rio Dewanto dengan gentle-nya melindungi karakter Awan dan yang da best adalah adegan dia setrika baju :DD
sumber: IMDb |
Dari segi sinematografi, wah agak sotoy sepertinya saya mengomentari ini, tapi saya mengakui teknik pengambilan gambar dalam film ini sangat apik dan membuat saya merasa ada di tengah-tengah keluarga tersebut. Apalagi saat adegan Aurora dan Ibunya sedang bicara di tempat tidur yang menurut saya mantap saja pengambilan gambarnya. Lalu saat Kale dan Awan nonton konser, ada adegan yang bikin saya "Lho heh kok sekarang?" Tebak aja ya adegan apa. Dan adegan Awan bertanya pada Kale tentang hubungan mereka dan itu menurut saya salah satu adegan paling "horor" bagi anak muda indie macam Kale ini huehehehe
Jadi ceritanya gimana...
sumber: IMDb |
Last but not least, film NKCTHI ini sukses mencabik-cabik perasaan penontonnya yang memang memiliki permasalahan dalam keluarganya. Mau standing applause untuk Angga Dwimas Sasongko yang bisa menghidupkan cerita yang luar biasa bagus dari sebuah buku yang isinya hanya sajak-sajak menjadi sebuah film yang related banget sama kehidupan keluarga di Indonesia, yang rata-rata nggak mau speak up tentang apa yang dirasain padahal semua orang punya ceritanya masing-masing yang bisa dibagi. Dari sini, saya bisa menyimpulkan bahwa kita tuh jangan pura-pura bahagia dalam hidup. Sedih itu wajar, namanya juga hidup. Ada banyak hal yang nggak sesuai ekspektasi, tapi bukan berarti juga harus berlarut-larut sedih dan tidak melanjutkan hidup. Life must goes on! Semua masalah itu pasti bisa diselesaikan dengan caranya masing-masing dan jangan pernah menyerah dengan keadaan. Film ini harus banget ditonton bagi semua orang karena di setiap keluarga pasti ada permasalahannya masing-masing dan itu bukan menjadi halangan untuk dirimu berkembang menjadi lebih baik lagi. Worth to watch!
Rating: "Kalian udah lama kehilangan aku"/10
Komentar
Posting Komentar