Jawaban Arya: Tentang Sepotong Benci Itu
Riani yang manis, Sepotong benci darimu sudah aku terima. Saat aku ingin berangkat kerja kulihat ada cahaya berwarna merah dari kotak pos depan rumah. Ku kira surat peringatan dari mereka yang berpakaian berkerah, ternyata itu sepotong benci darimu. Entah mengapa warnanya merah, mungkin mengandung sedikit amarah. Tak apa lah, aku menerima ini dengan ikhlas. Tapi, Riani, boleh aku sedikit mengklarifikasi tentang kita sewindu yang lalu? Bila diizinkan aku ingin bercerita. Aku tidak mengerti mengapa kau masih menyimpan sebuah benci untukku. Bukankah waktu itu kita telah membicarakan hal tersebut, walau hanya lewat pesan singkat? Aku kan sudah bilang padamu, Riani, bahwa aku sibuk mencari uang sendiri. Bukankah sudah kuceritakan kepadamu tentang keadaan hidupku? Aku bukan terlahir dari keluarga berada, kau sudah tahu itu. Dan berkali-kali sudah kusebut bahwa kita berdua adalah dua makhluk yang berbeda kasta, bukan? Aku memilih pergi karena aku tahu diri. Aku tidak pantas bersanding meneman...